NOVEL ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS BEDA KASTA BEDA FASILITAS Part 09 - intancahya.com
NOVEL KEHIDUPAN - CERITA SEBELUMNYA
“Untuk kapan-kapannya Papa masih belum bisa menentukan. Pasca tsunami yang melanda Japan kemarin. Perusahaan kita jadi belum bisa eksport. Padahal itu pendapatan utama kita. Kamu yang sabar dulu ya Putriku, Tunggu sampai kondisi perusahaan stabil dulu!” Jawab Mr Kitaro dari ujung telepon.
Diffarina pun terdiam, Ia memahami apa yang
dialami oleh Papanya dan berkata,
“Yasudah Pa. Tidak apa-apa Diffa menggerti.
Biarpun perusahaan ada kendala eksport setidaknya Papa tidak boleh capek-capek.
Jaga Kesehatan ya Papaku sayang!”
“Oh tentu Putriku. Kesehatan adalah aset
yang paling mahal. Kamu juga jangan lupa jaga kesehatan sekeluarga. Apa ada
yang kamu butuhkan lagi Nak?” Tanya Mr Kitaro penuh perhatian.
“Tidak ada Pa. Yasudah itu saja. Selamat
malam dan selamat istirahat ya Pa.” Pungkas Diffarina.
“Oh iya. Selamat malam, Selamat Mimpi
indah.”
Seminggu telah berlalu. Kehidupan Luluk
ditempat barunya kian memburuk. Sudah tak ada Mbok Nah lagi yang merawat dan
memperhatikannya. Bahkan dia sering menahan lapar, Marni bukannya tak mampu
memberi makan anaknya. Namun sudah tabiatnya malas dan lebih mementingkan
bersenang-senang dengan kawan-kawannya. Rupanya wanita muda tersebut belum puas
menikmati masa remaja karena pernikahannya diusia belasan tahun. Apapun
alasannya itu bukanlah pembenaran. Seharusnya siap menikah berarti siap
bertanggung jawab terhadap tugas-tugasnya.
Tok tok tok
“Huhuhuhu ..,”
Terlihat seorang wanita menggedor rumah yang ditempati Marni. Wajahnya
merah padam melukiskan kesal. Terdengar pula tangisan Luluk meraung-raung
ketakutan. Marni yang sedang menghabiskan waktu berdua bersama Pak Baryono pun
bergegas keluar membuka pintu. Dia terkejut bukan kepalang melihat anaknya
digandeng dengan kasar oleh penjual toko kelotong digang belakang rumah.
“Ada apa Bu? Kenapa anak saya?” Tanya Marni
keheranan.
“Ini
loh anakmu sudah mencuri ditempat saya! Ini buktinya.” Ujarnya sambil
memperlihatkan sebuah roti yang tersimpan dikantong celana Luluk yang habis
separuh.
“Apa? Mana mungkin anakku mencuri.
Kebutuhan jajannya sudag aku temui!” Bentak Marni.
“Halah ini buktinya! Dia makan roti
daganganku tapi gak bayar dan gak bilang juga. Apa namanya kalau bukan nyuri?” Cecar Penjual
toko tersebut.
“Huhuhuhu ..,” Tangis Luluk menggelengkan
kepalanya mengisyaratkan kepada semua orang bahwa bukan dia yang melakukan.
Marni pun menatap Luluk melotot, Dia
teramat malu dengan tuduhan itu.
“Berapa sih harganya? Sini aku bayar
sepuluhkali lipat!” Seru Marni emosi.
“Eh bukan masalah harganya Mbak. Anakmu itu
sudah mencuri, Kamu selaku orangtuanya wajib ajari dia supaya tidak mengulangi
perbuatannya lagi!” Bantah penjual toko tak kalah emosi.
Marni yang kehilangan kesabaran pun
langsung menyeret Luluk dengan kuat lalu dihempaskanlah hingga terbentur
ketiang rumah. Pemandangan tersebut membuat penjual terbelalak.
“Anak kurang ajar! Siapa yang mengajari
kamu nyuri he?” Tak puas Marni pun menjambak rambut Luluk yang lengah
tersungkur hingga berdiri.
![]() |
ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS BEDA KASTA BEDA FASILITAS |
Plak plak . Sebuah tamparan mendarat dipipi
Luluk. Membuatnya semakin menangis menjadi-jadi disertai batuk-batuk sesak.
“Huhuhuuuu aaaa huhuu ..,”
“Sudah-sudah, Cukup Sayang. Kasihan ini
anak masih kecil.” Pak Handono segera menggendong Luluk dan menghindarkannya
dari amukan Marni.
Penjual toko itu pun tak kalah heran
mengapa Pak Baryono memanggil wanita muda disampingnya dengan sebutan sayang,
Entah pacar atau istri siri dia tak paham. Yang dia tau Pak Baryono adalah seorang
duda yang sampai kini belum menikah lagi secara syah. Hanya saja seringkali
bergonta-ganti wanita. Tak ingin terlalu lama disana, Penjual tersebut langsung
berlalu.
Sesampai dirumah dia mendapati anaknya
membuka rekaman cctv.
“Buk. Yang ibu tuduh mencuri bukan dia.
Lihat ini!” Ajaknya sembari memperlihatkan rekaman cctv dilayar monitor.
Dalam rekaman tersebut terlihat ada tiga
anak yang diam-diam memasuki tokonya. Sementara penjual sedang tertidur. Mereka
langsung melahapnya ditempat. Sementara ada yang mendengar suara langkah kaki
dari balik pintu. Mereka pun berlari pergi dan meninggalkan bekas roti yang
mereka makan kepada Luluk. Luluk berada didepan pintu sedang bermain kucing
tiba-tiba dilempar roti. Alhasil Ketika anak pemilik toko membuka pintu dan
melihat anak-anak kabur. Dia berusaha mengejar keluar lalu disitulah dia
bertemu dengan gadis kecil membawa roti dagangannya.
“Waduh. Ibu salah orang dong.” Ucap
Sipenjual penuh sesal.
“Ya ibuk gimana sih buru-buru nuduh anak
orang. Lainkali lihat cctv dulu napa!”
Kata anaknya.
“Mana tadi dia dihajar habis-habisan sama Ibunya.
Dia belum bisa jelasin dengan efektif lagi” Mata Si penjual pun berkaca-kaca.
“Aduh Ibu .., Gimana dong Bu? Kan kasihan.
Buruan deh Ibu samperin. Ibu minta maaf, Ibu jelasin sama orangtuanya. Kasihan
kalau gak ada penjelasan. Bisa-bisa dia dihakimi terus sama Ibunya!” Perintah
anaknya.
“Iyad eh iya Ibu kesana sekarang.”
BACA JUGA : CERITA MISTERI CALON ISTRI DARI DUNIA LAIN
Setelah mengumpulkan keberaniannya. Ibu penjual
berjalan untuk meminta maaf kepada Luluk dan juga Marni atas kesalahpahaman
tersebut. Tiba didepan rumah ia dikejutkan dengan suara desahan-desahan orang
bercinta. Suara itu terdengar jelas bersumber dari rumah Pak Baryono. Ibu
penjual pun kebingungan apa dia harus mengetuk pintu atau nanti saja.
“Asalamualaikum Bi Uwah.” Sapa seorang lelaki
Bernama Andre kepada bibinya.
“Wa’alaikum salam ponakanku.” Jawab wanita yang
akrab dipanggil Bi Uwah tersebut.
“Bibi ngapain berdiri disini?” Tanya Andre.
Bi uwah pun menceritakan duduk perkaranya kepada
Andre dari awal sampai akhir.
“Denger nih orangnya lagi enak-enak
bercinta, Bibi pulag dulu lah.” Pamitnya
“Tunggu Bi. Dengan siapa ya Baryono main
ini?” Tanya Andre serius.
“Ya, Sama pacarnya tadi kali. Ibunya Si
anak yang Bibi tuduh tadi.” Jawab Bi Uwah.
“Ahh jangan ngawur Bi! Dia istri Joko,
Temanku.” Bantah Andre yang merupakan teman Joko.
“Lohh masak sih Ndre? Tadi itu Baryono
manggil sayang-sayang gitu sama wanita tersebut. Yang rambutnya di smoothing
dan disemir warna-warni itu kan?” Bi Uwah memastikan.
“Wah, Ada yang tidak beres inih!” Kata
Andre setelah ingat Joko sedang ikut menjadi kernet diluar kota.
Dia segera memasuki rumah Handoko yang
tidak dikunci. Pelan-pelan Andre masuk lalu mengintip dari lubang kunci.
“Bangkai! Kurang ajar!”
Cerita Selanjutnya
NOVEL ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS BEDA KASTA BEDA FASILITAS Part 10
KARYA
: INTAN CAHYA