KISAH MISTERI CALON ISTRI DARI DUNIA LAIN - intancahya.com
KISAH HOROR - Dipagi hari yang masih berkabut, Embun pun masih membasahai dedaunan dan rerumputan. Terlihat pemuda desa Bernama Nono sudah memandikan kerbau-kerbaunya disungai. Lalu digiringnya melalui jalan setapak menuju tepi hutan. Dibawah pepohonan tinggi nan rimbun itulah surganya para kerbau peliharaan Nono. Sebab disitu begitu banyak rumput yang dapat mereka makan. Sebelum melanjutkan pekerjaannya yang lain yaitu mencari kayu bakar guna untuk jual lagi, Nono pun melamun. Telah sekian lama pria bujang berusia empatpuluh tahun tersebut mendambakan seorang istri.
Satu jam kemudian sang surya mulai menampakkan dirinya. Kehangatannya membuat Nono semakin nyaman dengan hanyalannya. Namun semakin lama sinarnya semakin terang bederang menerobos celah-celah dedaunan yang minyilaukan mata Nono. Sadar hari sudah semakin siang, Ia bergegas pergi mencari kayu bakar. Setelah dirasa cukup mendapat kayu bakar Nono segera kembali ketempat semula.
Namun alangkah terkejutnya bahwa kerbau peliharaannya
hilang satu ekor. Ia pun mencari kesana kemari namun tidak menemukannya. Yamg
membuat ia lebih takut lagi adalah kerbau yang hilang itu kerbau india titipan
dari Haji Samsudin. Nono tidak membayangkan betapa geramnya Haji Samsudin saat
mengetahui kerbaunya hilang. Lambat laun dia menemukan bekas kaki kerbau india
peliharaannya, Diikutilah oleh Nono meskipun memutuhkan jarak yang lumayan.
Hingga memasuki sebuah perkampungan yang belum pernah ia lihat sebelumnya.
BACA JUGA : ISTRI GSIB, PERNIKAHAN GAIB, MENIKAH DENGAN JIN? TUJUAN SEBENARNYA
![]() |
CALON ISTRI DARI DUNIA LAIN |
“Oh disini ternyata ada kampung to, Saya kok
nggak tau ya.” Gumamnya sambil menatap pemandangan sekelilimg.
“Ada yang bisa saya bantu Kang?” Tanya
seorang wanita cantik kepada Nono.
Nono pun takjub melihat kecantikan
wanita yang memakai kebaya tersebut.
Jantungnya bergedup kencang.
“Anu saya sedang mencari kerbau saya.
Hilang sejak dari pagi sampai kini sore belum saya temukan.” Jawab Nono gugup.
“Oh kerbau india yang ada kalung
kelonengnya ya?” Tanyanya wanita itu lagi. Seakan dia mengetahui keberadaannya.
“Nggih. Kok tau Mbak?”
“Ada dirumahku, Jangan dipanggil Mbak.
Panggil saja aku Sutini.” Kata wanita itu sambil menjabatkan tangannya pada
Nono.
Nono pun meresponnya,
“Saya Nono Dik Sutini.” Jawab Nono
sumringah.
“Ayo ikut ketempat saya!” Ajak Sutini.
Nono pun mengikuti. Sesampai disana. Nono begitu
lega melihat kerbau india milik haji Samsudin baik-baik saja. Ketika hendak
berpamitan pulang. Sutini menawari agar Nono menginap saja. Sebenarnya Nono
ingin segera pulang karena Haji Samsudin pasti telah menunggunya. Namun karena
terhipnotis oleh kecantikan Sutini. Akhirnya Nono mengiyakan tawaran Sutini.
Malam itu Sutini mengajak Nono jalan-jalan
mengelilingi desanya. Ternyata kehidupan disana lumayan ramai. Nono pun merasa
nyaman dengan suasana disana. Apalagi dekat dengan Sutini. Setelah semakin akrab,
Sutini bercerita bahwa kedua orangtuanya telah berpulang. Dia ingin sekali menikah
dan memiliki keluarga kecil sehingga tak lagi kesepian.
“Sudah Dik Tini jangan menangis. Kalau itu
keinginan Adik. Izinkan aku berkata jujur. Dik sejujurnya aku jua ingin
menikah. Aku merasa jatuh cinta pada pandangan pertama sama Adik. Kalaupun Adik
sudi menerima cintaku yang hanya bekerja sebagai peternak kerbau ini. Maka aku
siap menikahimu segera Dik.” Ujar Nono dengan serius.
“Huhuhuhu .., Aku ingin menerima pinanganmu
Mas, Tapi tak mungkin, Tak mungkin!” Sutini semakin menangis.
“Kenapa yang tidak mungkin Dik. Aku
perjaka, Kamu masih gadis. Biar orangtuamu telah tiada kita bisa menikah Dik.”
Tenang Nono yang dalam benaknya pun bingung dengan jawaban Sutini.
“Tak mungkin Mas, Aku memang masih gadis,
Tapi sudah hilang keperwananku,” Jawab Sutini lirih namun sesak menahan tangis.
“Apa?” Nono pun terkejut.
“Aku wanita kotor, Aku wanita hina huhuhu
..,” Ungkap Sutini.
“Sudah Dik. Hal itu tak mengurangi niatku
tuk menikahimu. Namun maaf, Bolehkah Mas tau dengan siapa pertama kali Adik
melakukannya?” Tanya Nono.
“Aku diperkosa Mas. Aku dipaksa Huhuhu ..,”
Kata Sutini dengan hati penuh disayat-sayat.
“Siapa pelakunya Dik? Katakan! Apa dia
telah dihukum dengan setimpal?” Kecam Nono.
Sutini pun menggeleng.
BACA JUGA : KISAH MISTERI DENDAM BAYI BAJANG
Tiba-tiba terdengar suara adzan
berkumandang. Nono pun terbangun dari pingsannya.
“Alhamdulillah ..,” Ucap segerombol warga
yang terdiri dari Pak Kiai, Haji Samsudin, serta para tetangga Nono lainnya.
“Lohh ini dimana? Kok tiba-tiba begini,
Padahal tadi ..”
“Sudah Nono mari kita pulang dulu. Kerbau
saya sudah ketemu kan. Yang terpenting adalah kamunya bisa bertemu dan
berkumpul dengan kita lagi dengan selamat. Ayo kita pulang.” Kata Haji
Samsudin.
Setiba dikampung mereka. Nono pun dibawa ke
pesantren Pak Kiai.
“Nak Nono sudah dua hari menghilang. Kemana
rupanya?” Tanya Pak Kiai.
“Saya bermalam dikampung calon istri saya
Pak Kiai. Entah apa nama kampungnya yang jelas saya baru pertama kali
melihatnya.” Jawab Nono.
“Perlu kau tau nak, Kemarin itu kau
tersesat dialam lain. Tentu saja kamu baru tau tempatnya. Lalu wanita yang kamu
sebut sebagai calon istrimu adalah wanita yang sudah meninggal dimasa lampau.
Dia diculik dan dirudapaksa oleh tantara Belanda yang waktu itu menjajah. Sudah
lupakanlah kalian tak mungkin bersama!” Jelas Pak Kiai.
Sementara Nono hanya mangut-mangut meyakini bahwa yang dialami kemarin adalah
dia memasuki dunia lain. Dia baru menyadari detail-detail kejadiannya banyak
yang aneh.
“Hendaknya
dimanapun dan kapanpun kamu berada, Jangan pernah lalai dari doa dan mengingat
Tuhan! Niscaya kamu akan selamat. Sebab seberapa beruntung orang yang lalai,
Masih lebih beruntung lagi orang yang selalu ingat Tuhan dan selalu waspada.”
KARYA : INTAN CAHYA