Syair Cinta-Ruang Esa

Syair Cinta-Ruang Esa
Oleh : Intan Cahya
Dimanakah jiwaku saat ini Wahai Pencipta ?
Sungguh, Aku melihat indahnya taman yang tiada tara . .
Aku melihat deretan istana megah beserta danyang-danyang yang menyambut ramah . .
Sungguh, Aku merasakan kesejukan yang paling menyejukkan . .
Pohon-pohon rindang yang berbuah manis menyegarkan . .
Sungai-sungai elok bermacam warna nan rasa . .
Harum semerbak wangi dan menentramkan . .
Tapi kutelusuri perjalanan singkat itu kembali . .
Mengapa aku terpasung oleh naluri keibuan ?
Bahkan setiap helai rambut ini terikat oleh pengabdian . .
Aku termangu menatap keindahan wajahMu . .
Rasanya ingin kuhentikan sang waktu . .
Dan menghabiskan sepanjang hayatku untuk bercumbu denganMu dalam Esa . .
Seketika persinggahan melukis sejarah . .
Banjir dalam netra sudah tak terbendung . .
Mengikis senyum yang terukir . .
Pandangan mendung meredupkan silau kalbunya . .
Kaki telah dipenuhi tusukan duri masih tetap berdiri . .
Menadah kemurahan dariMu wahai Sang Maha Kaya . .
Bila Engkau sudi menjamah aku yang kotor ini . .
Bila Engkau sudi membelaiku yang terhina ini . .
Maka kepasrahanku tak terelakkan . .
Tak ada lagi yang sanggup aku panjatkan . .
Aku hambar, Aku hilang, Aku hancur
tak bersisa . .
Aku adalah diriMu . .
Yang kini berkelana didunia dengan perannya . .
Aku adalah diriMu . .
Dan diriMu bukan sebatas aku saja . .