Daftar Isi
Daftar Isi

Kisah Misteri | Tumbal Proyek Jalanan

Kisah Misteri Tumbal Proyek Jalanan ,Karya Intan Cahya

 Kisah Misteri | Tumbal Proyek Jalanan

Karya : Intan Cahya 

Kisah Misteri | Tumbal Proyek Jalanan


Senja telah tiba, Jam menunjukkan pukul 17.00 WIB. Sekumpulan kuli dan tukang proyek pembangunan jalan raya dan jembatan mulai membereskan peralatan. Waktu jam kerja mereka pun selesai. Arak berarak mereka mulai beranjak untuk pulang menuju mesh. Mengingat mereka banyak berasal dari berbagai kota yang berbeda. Disini adalah salah satu kota besar yang padat penduduk. Banyak pabrik industri berdiri, Sehingga banyak pula pekerja/karyawan maupun pedagang yang merantau.


Begitu juga dengan diriku. Namaku Anjani, Arsitek muda usia 24 tahun yang karirku mulai naik daun dan disenangi oleh klien-klien khususnya dikota ini. Jadi untuk beberapa waktu aku menetap disebuah kos dikota ini untuk mempermudah urusan pekerjaan. Sekaligus menghindari pertanyaan kapan menikah dari orang-orang didesa. Aku berasal dari desa, Namun bagiku 24 tahun masih tergolong muda. Aku masih ingin bersenang-senang dan berkarir lebih baik lagi.


Setiap sore aku selalu makan diwarung langganan. Menurutku diwarung ini citra rasa masakannya paling cocok dengan selera lidahku daripada dirumah makan maupun restoran.


Aku duduk diwarung tepi jalan raya untuk melepas kejenuhan. Walaupun sekedar melihat orang-orang lewat maupun lalu lalang kendaraan. Namun seperti biasanya, Aku melihat begitu banyak makhluk tak kasat mata yang mencoba mencelakai manusia. Aku terlahir indigo sejak kecil, Aku bisa melihat mereka bahkan berkomunikasi melalui mata bathin.


"Hai . Mengapa kalian menggoda para manusia yang sedang berkendara? Itu bisa mencelakai mereka!" Tanyaku melalui bathin membuat para makhluk halus itu berhenti melakukan aksinya. 


Para makhluk halus itu saling menatap antar kawannya. Kemudian menepi dari jalan raya. Sudah berulangkali aku menyaksikan kecelakaan berbagai macam sebab tapi hampir semua ada campur tangan makhluk tak kasat mata. 


"Kemari! Ceritakan padaku apa sebabnya kalian melakukan hal itu?" Gertakku melalui bathin lagi.


Para makhluk halus itupun melangkah mendekat walau penuh keraguan. Kebanyakan dari makhluk halus memang kerap takut ketika ada manusia yang bisa melihatnya apalagi energinya lebih kuat daripada mereka.


"Kami hanya bekerja. Melakukan perintah dari bos kami." Jawab salah satu dari mereka yakni jin dengan kepala terbelah.


"Siapa bosmu? Darimana kalian berasal dan bagaimana bisa disuruh seperti ini. Jelaskan!" Cecarku dengan bahasa bathin.


Aku selalu diajari oleh ayah untuk tidak takut pada mereka. Bagaimana pun manusia adalah makhluk Tuhan yang tercipta paling sempurna. Sebagai Khalifah/pemimpin dimuka bumi. Asal tidak menyalahi aturan dan melanggar larangan dari Tuhan maka menegakkan kebenaran didunia ghaib jauh lebih mudah daripada dialam nyata.


"Huhuhuhu. Kami berasal dari hutan, Disekap oleh dukun dan diperbudak olehnya. Jika tidak menurut maka kami tidak akan diberi makan bahkan disiksa huhuhu." Jelas kawan jin yang satunya.


"Lalu oleh dukun tersebut kami dijual pada orang yang meminta pesugihan. Pesugihan kan pakai tumbal jadi kami bertugas mencari tumbal dengan membuat manusia kecelakaan. Kinerja kami kadang masih dipantau oleh Mbah Dukun. Kalau tidak becus kami disiksa." Jelasnya dengan sedih.


"Bos kami tidak bisa melihat kami, Karena tidak aktif indera ke'enamnya. Dia hanya bersekutu dengan dukun yang menjerat kami huhuhu. Bos kami bekerja sebagai pemborong. Dia memakai pesugihan kandang bubrah. Kami dipakai umpan untuk mencari tumbal."  Jelas makhluk halus yang tinggi tanpa bola mata sebelah tersebut.


Aku berdoa kepada Tuhan dan berkosentrasi sebentar untuk memastikan kebenaran yang diucapkan mereka. 


Ternyata benar, Makhluk halus yang ada di depanku adalah korban penyalahgunaan ilmu hitam. Semua yang dia katakan benar adanya. 


Akupun memesan nasi dan teh satu porsi lagi untuk aku sedekahkan pada para jin ini. Walaupun secara kasat mata nasi dan minuman itu utuh namun mereka menyerap sarinya. Sebenarnya sungguh kasihan dengan mereka. Namun begitulah terkadang manusia bahkan bisa lebih jahat daripada binatang. 


"Dik Anjani." Sapa seorang pria dengan senyum sumringah.


"Nahh, Itu Bos kami." Ujar para makhluk halus itu serentak.


Tentu saja hanya aku orang disini yang bisa mendengar ucapan mereka. Tapi betapa terkejutnya aku ternyata pria mapan yang selama ini menaruh hati padaku ternyata melakukan hal hitam ini. Ternyata itu rahasia kemapanannya diusia 27 tahun.


Pelayan warung pun mengantarkan pesananku.


"Kok pesan nasi sama es lagi Dik, Untuk siapa?" Tanya pria bernama Hariyanto itu.


"Pacar Mas." Jawabku singkat dan mematahkan semangatnya.


"Kamu sudah punya pacar? Kemarin bilang belum pingin nikah? Aku gak tau kalau kamu sudah punya pacar." Hariyanto tampak syok.


"Btw, Orang mana pacar kamu? Dia bekerja dimana dan sebagai apa?" Tanya Hariyanto dengan ekspresi seakan tak terima.


"Dia cuma orang biasa. Bekerja seadanya. Memangnya kenapa tanya tentang pekerjaan pacar saya?" Aku mulai gusar.


"Gini ya Dik, Kamu itu cantik, Baik, Sarjana, Karir kamu sebagai arsitek bagus. Aku cuma pingin mastikan aja supaya kamu mendapat yang terbaik." Jelas Hariyanto 


"Aku yakin dia yang terbaik kok Mas. Apapun pekerjaannya yang penting dia baik kan." Kataku ketus.


"Carilah yang sepadan dengan kamu Dik, Supaya bisa membahagiakan kamu nantinya." 


"Mas, Tuhan itu Maha Kaya. Aku sih yang penting berdoa dan berusaha pasti dicukupi kebutuhan kita. Buat apa nyari laki-laki kaya kalau uang yang dihasilkan itu hasil gelap, Mengorbankan orang lain!" Sindirku yang semakin ilfil dengan perkataan Hariyanto.


Dia pun terkejut mendengar aku berkata begitu. Aku pun segera membayar semua pesananku. 


"Pacar saya gak jadi datang. Saya cabut dulu Mas." Aku pun bergegas pergi.


"Tunggu Dik, Kamu gak ingin jalan-jalan kah." Ujar Hariyanto yang tidak aku tanggapi.


Aku berjalan kaki menuju kos. Karena jaraknya tidak seberapa jauh.


Braaaakkk. Sebuah pemotor menabrak pohon. Untungnya dia langsung bergegas bangun. Orang-orang pun bergerak cepat menghampiri dan menolongnya, Ada yang mengambilkan air minum. Kapas dan betadine untuk mengobati luka-luka ringan dibagian tubuhnya.


"Untung hanya luka ringan, Alhamdulillah. Terimakasih ya ibu-ibu bapak-bapak atas bantuannya." Ujar pria yang merupakan kuli proyek pembangunan tersebut.


"Iya Mas, Lain kali hati-hati ya! Mau magrib begini sering kali terjadi kecelakaan." Kata salah satu penolong.


"Iya Betul. Kalau capek mending istirahat dulu baru berkendara. Soalnya aneh-aneh kejadiannya. Kata beberapa korban yang masih selamat itu contoh kayak jalan lurus tapi terlihat belok, Tiba-tiba ada orang baris pas dihindari ternyata tak ada jadilah korban tertabrak. Pokoknya harus hati-hati." Jelas penolong yang lain.


"Kok saya tadi juga sama gitu Bu. Jalan ini lurus tapi terlihat belok pas saya belok eh jadi nabrak pohon sampai terpental kejalan untung pas gak ada mobil. Pas selesai jatuh baru sadar ternyata jalannya lurus tidak ada belokan sama sekali." Jelasnya.


"Tuh kan. Dimana-mana jangan lupa berdoa supaya diberikan keselamatan." Sahut yang lain.


Aku melihat pria yang terjatuh adalah salah satu anak buah Hariyanto. Dia diikuti ketiga jin pesugihan Hariyanto. Pantas saja dia sampai kehilangan fokus pandangan saat berkendara. Hatiku tergerak merasa iba. Sungguh kasihan jika orang-orang yang tidak bersalah harus jadi korban dari ketamakan para pelaku pesugihan. Bagaimana nasibnya nanti? Bagaimana keluarga yang ditinggalkan? Bagaimana kalau ternyata dia adalah tulang punggung keluarga. Dia bekerja dengan halal. Tapi ada pihak yang malah ingin menjadikannya tumbal. Aku berdoa memohon keadilan dari Tuhan.


Sesampai dikamar kos. Aku segera menelpon Kakek. Beliau sangat paham dengan hal-hal demikian. Aku menceritakan semua kejadian yang aku alami hari ini. Serta menyambung ingatan tentang Hariyanto yang selalu merenovasi rumahnya walaupun sudah terbilang bagus.  Setiap bulan bahkan ada saja bagian yang mau diganti.


"Oh pesugihan kandang bubrah memang tumbalnya didapatkan dari anak buah yang bekerja padanya. Tapi jika dalam kurun waktu tertentu dia tidak mendapatkan tumbal maka tumbal akan jatuh pada pelakunya sendiri. Kamu tenang saja, Seringlah berziarah atau berdoa dimakam tetua wilayah disana. Kalau ada air sumber atau sumur peninggalan ya ambil saja airnya lalu jadikan media berdoa kemudian siram kepingir kejalan raya sebotol saja tak masalah. Insyaallah energi dari para leluhur wilayah, Para wali daerah setempat akan menghancurkan pengaruh negatif dari pesugihan itu sendiri." Jelas Kakek.


"Jangan khawatir nanti Kakek bantu doa dari sini Nak, Kamu diberi bisa melihat makhluk tak kasat mata juga belajarlah mengamati kejadian setelah itu." Tambah kakek.


Keesokan harinya aku pun segera menerapkan apa yang dikatakan Kakek. Aku berziarah sekaligus berdoa sembari mengambil air sumber/sumur yang ada diwilayah makam.


Satu bulan berlalu, Aku rutin melakukan hal tersebut. Tidak ada kejadian kecelakaan yang sampai memakan korban jiwa dijalan raya itu lagi. Namun kabar duka justru datang dari Hariyanto. Dia meninggal mendadak katanya terkena angin duduk. 


Akhir cerita, Para jin yang dulu membantu mencarikan tumbal untuknya datang padaku mengucapkan terimakasih. Dia bilang bahwa kekuatan dukun yang semena-mena itu sudah dihancurkan oleh Kakek. Puluhan jin yang diperbudak pun bebas. Aku ikut senang mendengarnya. Indahnya dunia tanpa semena-mena terhadap sesama makhluk Tuhan adalah impian banyak makhluk.

KISAH MISTERI Kisah Misteri Tumbal Proyek Jalanan