NOVEL ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS PART 15
![]() |
NOVEL ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS PART 15 |
"Gak ah Dik!
Abang gak mau kamu belikan terus. Lebih baik uang hasil jerih payah kamu kerja,
Kamu gunakan buat kebutuhan kamu!" Tolak Andre.
"Halah gak
apa-apa, Lagian Tuminah ini sudah tidak punya siapa-siapa. Gak punya tanggungan
apa-apa. Kerja buat seorang diri. Gajian tiap bulan utuh Bang. Makan sama jajan
dapat dari majikan. Alhamdulillah dapat majikan berhati malaikat. Gaji Tuminah
tak tabung buat kita kawin." Cerita Tuminah membuat Andre terkejut.
"Kawin Dek?
Loh?" Mata Andre terbelalak.
"Katanya
Abang serius sama Adek? Apa itu tandanya gak kawin sama aku gitu?" Protes
Tuminah.
"Ya Bukan
begitu Dek. Abang itu sebenarnya ingin banget kawinin kamu. Tapi kamu tau
sendiri, Aku ini pengangguran. Nyari kerja sulit, Aku gak mau nikahin wanita
sebelum aku dapat kerja. Aku gak cuma ingin kawinin kamu. Tapi juga ingin dapat
bertanggung jawab setelah itu." Jelas Andre.
Tuminah mulai
paham dengan perkataan Andre. Dia pun berpikir bagaimana Andre bisa mendapatkan
pekerjaan.
"Abang bisa
kerja nguli bangunan? Mau kerja jadi kuli?" Tanya Tuminah.
"Ya mau lah
Dek. Kan pekerjaan halal itu. Masalahnya biarpun nguli, Abang udah tanya-tanya
tapi gak ada yang membutuhkan." Jawab Andre.
"Ahh gampang
itu Bang. Nanti tak carikan pekerjaan. Majikanku itu kontraktor. Pasti butuh
tenaga kuli banyak." Kata Tuminah sembari mengunyah pentol.
"Hah beneran
Dek? Yaudah mudah-mudahan Abang bisa ikutan kerja sama bos kamu. Aamiin."
Kata Andre penuh harap.
Drrrt drrrt.
Ponsel Tuminah mendapat pesan wa masuk dari Diffarina yang berisi,
"Tum, Saya
minta tolong sepulang dari pasar nanti kamu mampir ke klinik dr. Cantika. Ada
nenek yang sakit dirawat disana tanpa ditunggu keluarganya. Tolong kamu bilang
sama dr. Cantika kalau aku yang menanggung administrasinya. Ini foto nenek
tersebut, Tadi dr. Cantika menjadikannya status. Karena nenek tersebut
ditanya-tanya hanya diam. Orang yang mengantarnya juga langsung pergi. Waktu
aku balas, Nomor dr. Cantika sedang tidak aktif. Tolong ya Tum, Kasihan."
Pesan tersebut disertai foto Mbok Nah.
Setelah selesai
makan. Tuminah diantar Andre dan mengajak Luluk menuju klinik dr. Cantika.
Sesampai disana Tuminah segera ertanya kepada petugas administrasi klinik
perihal keberadaan pasien tersebut. Dia juga mengatakan bahwa biaya perawatan
akan ditanggung Diffarina Tikaro dengan menunjukkan pesan WA nya dari
Diffarina. Petugas administrasi langsung mengecek dan mempercayainya. Karena
Diffarina juga kerap membantu pasien yang tidak mampu untuk berobat disana.
"Sayang, Kita
jenguk sebentar yuk nenek yang dibantu bos kamu barusan. Kasihan, Udah
ekonominya susah. Anak-anaknya kemana juga kok gak ada jagain." Kata Andre
merasa iba.
"Iya udah.
Ayuk! Pumpung aku tadi beli roti sama buah. Kali aja neneknya lapar atau butuh
sesuatu kan bisa kita bantu." Tuminah pun menyetujui.
Mereka pun
berjalan menuju kamar pasien tersebut. Yang tak lain adalah Mbok Nah, Nenek
Luluk. Baik Luluk maupun Mbok Nah tak pernah menyangka bahwa mereka bisa
berjumpa dihari ini.
"Nah, Itu
baru calon istri idaman. Suka bantu orang. Biarpun gak bisa nyumbang uang
setidaknya kita punya waktu buat memperhatikan." Puji Andre pada Tuminah.
Sesampai didepan
kamar. Tuminah mengucap salam, Kemudian masuk.
"Emmmbaaaahhhhhh
...," Teriak Luluk sambil berlari
menuju Mbok Nah.
Bersambung ke cerita selanjutnya
ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS PART 16
karya : intancahya