Daftar Isi
Daftar Isi

KISAH MISTERI DICINTAI KUNTILANAK MERAH

Dia baru saja melihat penampakan wanita dengan Rambut panjang menggimbal, Wajah hancur separuh penuh darah,mata keluar,tampak tenggorokan baju merah

CERITA HORORMalam minggu telah tiba, Yudhi membeli sekuntum mawar merah bagaikan hatinya yang sedang berbunga-bunga. Setelah sekian lama saling mencintai dengan Lestari, Bunga desa yang merupakan putri Pak Bayan Tono, Baru kali ini Yudhi diizinkan berpacaran dan mengajak Lestari berkencan keluar. Dia merapikan rambutnya dengan minyak rambut hingga licin.

Dia semprot parfum kesekujur tubuhnya. Lalu diapun menaiki motornya yang sudah dibersihkan hingga mengkilat menuju rumah Pak Tono. Sesampai disana, Yudhi sangatlah deg-degan. Diparkirnya motor CBR dipinggir jalan. Dia berhenti sejenak untuk mengatur nafas.

"Kenapa diam disitu Nak, Ayo masuk Jangan sungkan-sungkan!" Ujar Bu Dyah yang merupakan ibu Lestari.

Wanita yang merupakan guru Yudhi sewaktu SD itu mempersilahkan Yudhi masuk. Dia sudah menganggap Yudhi dan murid-muridnya yang lain sebagai putra-putrinya sendiri sejak dulu.

"Inggih Bu." Jawab Yudhi makin segan sembari menundukkan kepala.

Dia melewati halaman rumah Pak bayan yang luas. Ditanami pohon buah-buahan yang tinggi. Sekilas ia merasakan merinding dan tampak yang mengamatinya diatas pohon mangga. Namun hal itu diabaikan karena dia sudah dipanggil oleh calon ibu mertuanya.

"Assalamualaikum Pak, Ibu." Ucap Yudhi diteruskan bersalaman dengan Pak Tono dan Bu Dyah.

"Walaikumusalam Warahmatullahi wabarokatuh." Jawab Pak Tono dan Bu Dyah.

"Masuk le. Duduk dulu. Lestarinya masih siap-siap." Bu Dyah mempersilahkan Yudhi masuk dengan ramah.

Mereka pun duduk bersama diruang tamu. Yudhi menatap sekeliling rumah Lestari yang besar, Tinggi dan megah. Didalamnya terdapat perabotan yang lengkap dan barang-barang antik. Rasa mindernya semakin bermunculan mengingat rumahnya yang sempit dan keropos sana sini.

BACA JUGA : APAKAH KUNTILANAK MERAH BERBAHAYA? SIMAK JUGA SOLUSINYA

intancahya kisah misteri
kuntilanak merah


"Jadi kamu itu putranya Mak Liyah yang jual rujak itu?" Tanya Pak Bayan Tono.

Ekspresinya serius dengan kumis tebal yang tampak kaku. Serta postur tubuhnya yang tinggi dan besar seakan menjadi kehororan sendiri bagi Yudhi.

"Inggih Pak. Mak Liyah istri alm Pak Nan becak." Jawab Yudhi terus terang.

"Kerja dimana kamu sekarang?" Tanya Pak Tono lagi.

"PT LINGGA JATI PERTIWI Pak." Jawab Yudhi menyebut tempatnya bekerja.

Perusahaan besar yang terkenal dengan gaji karyawannya yang besar pula.

"Masih kontrak apa sudah karyawan tetap? Bagian apa?" Pak Tono rupanya sedang menyeleksi calon menantunya betul-betul.

"Alhamdulillah sudah karyawan tetap Pak. Bagian Supervisor Produksi Pak."

"Alhamdulillah. Yudhi dari dulu pinter sekolahnya Pak. Sayangnya dia pemalu." Tambah Bu Dyah senang melihat anak didiknya sudah mapan.

"Bagus. Bagus. Berarti kamu siap menikah dengan anak saya?" Tanya Pak Tono serius.

"Insyaallah saya siap Pak. Saya sudah lama ingin meminang Dik Lestari. Tapi saya mempersiapkan diri dulu sampai punya pekerjaan yang baik. Kiranya saya pantas buat Dik Lestari saya mohon restunya Pak, Bu." Ungkap Yudhi penuh haru.

Bu Dyah tersenyum bahagia. Pak Tono pun mulai srek dengan calon menantunya ini.

"Baik. Bapak restui hubungan kalian. Kalian saya izinkan menjajaki sifat satu sama lain. Tapi kalau sudah menikah, Kalian harus tinggal disini. Lestari itu anak tunggal. Saya lihat rumah kamu juga hanya cukup buat tinggal ibumu seorang." Kata Pak Tono dengan tegas.

"Inggih Pak, Inggih." Kata Yudhi setuju.

Didalam bilik kamar Lestari meringis gembira. Mendengar percakapan orang tua dan orang yang dicintainya. Dia pun segera menuju ruang tamu. Yudhi memandang pujaan hatinya berjalan dari ruang tengah, Dia begitu terpana dengan kecantikan Lestari disetiap saat.

"Aaaaaaaaa ...," Teriak Yudhi langsung memejamkan mata.

"Ada apa le?" Bu Dyah menepuk Pundak Yudhi

Lalu Yudhi membuka matanya penuh ketakutan.

Dia baru saja melihat penampakan wanita dengan Rambut panjang menggimbal, Wajah hancur separuh penuh darah, Separuhnya mata nyaris keluar dan tampak tengkoraknya. Ia memakai jubah merah dan kakinya tidak menginjak bumi berdiri dibelakang Lestari.

"Maaf tadi saya melihat ada semacam penampakan dibelakang Dik Lestari." Ujar Yudhi ngos-ngosan.

"Dimana? Tidak ada." Semua pandangan tertuju ke belakang Lestari.

"Sudah minum dulu! Tidak ada apa-apa disana!" Kata Pak Tono.

"Ahaha Mas Yudhi mungkin ini efek grogi habis dicecar pertanyaan oleh Bapak." Ujar Lestari mencairkan suasana.

"Bapak ini tidak bermaksud mencecar. Yang namanya orang tua gak mau asal-asalan nerima calon suami putrinya. Apalagi yang cantik begini." Balas Pak Tono tersenyum lega.

"Yasudah kalau mau jalan-jalan. Pumpung masih setengah tujuh. Ingat jam sembilan sudah harus sampai rumah!" Kata Pak Tono.

"Baik Pak. Jam sembilan Dik Lestari pasti sudah saya antar kembali lagi kesini dengan selamat." Ujar Yudhi

"Yasudah. Saya pegang omongan kamu."

Yudhi dan Lestari pun berpamitan kemudian berboncengan pergi. Diatas dua roda mereka masih malu-malu. Ditengah perjalanan tiba-tiba

Sssseiiiittttt. Bruaakkkk. Buugghh.

BACA JUGA : KISAH MISTERI ANAK INDIGO DAN TUMBAL PESUGIHAN



Yudhi mengerem mendadak hingga hilang keseimbangan yang mengakibatkan dia dan Lestari terjatuh dirumput-rumput. Untung keduanya hanya mengalami luka ringan. Saat ditanya mengapa mengerem mendadak. Yudhi mengaku melihat ada yang tiba-tiba menyebrang, Dia mengerem mendadak agar tidak menabrak. Setelah diperhatikan dengan seksama tidak ada orang jalan kaki disekitar. Yudhi melihat sosok yang tadi menyebrang berlari memotong jalan lalu terus masuk menuju pintu kuburan.

Para saksi mata juga tidak melihat apa-apa sebagaimana yang dilihat Yudhi. Setelah ditolong oleh beberapa orang. Mereka pun melanjutkan perjalanan. Sialnya lagi saat semua orang pergi. Motor Yudhi tiba-tiba tidak bisa dinyalakan. Padahal sebelumnya sudah diservis. Terpaksa Yudhi harus menuntun, Sementara Lestari berjalan kaki sudah tampak gusar. Tak terasa waktu berjalan cepat. Anehnya jalan yang sudah biasa mereka lewati terasa asing.

Mereka merasa tersesat. Sebab berbagai arah sudah dicoba, Tapi ujungnya hanyalah jalan buntu menuju kuburan. Hingga keduanya sangat kelelahan lalu beristirahat dibawah pohon.

Tiba-tiba angin bertiup sangat kencang. sosok kuntilanak berjubah merah muncul dihadapan mereka. Matanya menyala, Wajahnya yang hancur separuh, Kukunya yang panjang serta sekujur tubuhnya berlumur darah tertawa dengan suara cekikikan.

"Xixixixi ..., Tak akan ada yang bisa merebut kau dari aku Yudhi xixixi ...,"

Saking takutnya mereka berdua pun pingsan.

Keesokan harinya mereka dilarikan kerumah sakit. Pak Tono sangat marah karena dianggapnya Yudhi telah mengingkari janji. Janjinya pulang jam sembilan nyatanya sampai pagi tak kunjung pulang. Setelah mendapat informasi bahwa Yudhi dan Lestari berada dirumah sakit. Pak Tono segera datang dan menyiapkan bogem mentah untuk Yudhi.

"Tunggu. Jangan buru-buru menyalahkan calon mantumu!" Ujar Kakek Maslikhan yang tak lain ialah Bapaknya Ibu Dyah (Mertua Pak Tono)

Pak Tono pun menunduk terdiam. Kakek Maslikhan sebagai tokoh agama yang paham akan hal gaib pun menjelaskan bahwa Yudhi dicintai makhluk dari bangsa jin, Yaitu sosok kuntilanak berjubah merah. Yudhi juga membeberkan bahwa selama ini dia susah mempertahankan hubungan dengan seorang wanita karena ada saja gangguan-gangguan yang tidak masuk akal.

Setelah menceritakan masalahnya kepada keluarga lestari, Kakek Maslikhan memberikan doa doa tertentu dan di bantu kakek Maslikhan dengan kemampuan spiritualnya.

BACA JUGA : KELEMAHAN KUNTILANAK MERAH PAHAMI JUGA PERBEDAAN KUNTILANAK MERAH DAN PUTIH


Kakek maslikhan telah membebaskan Yudhi dari belenggu cinta kuntilanak yang selama ini menutup jodoh dan mengganggu kehidupannya, Akhirnya Yudhi dan Lestari pun melanjutkan hubungan mereka hingga kepelaminan tanpa terror dari Kuntilanak itu lagi.

KARYA : INTANCAHYA

KISAH MISTERI MAKHLUK HALUS