Daftar Isi
Daftar Isi

NOVEL ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS BEDA KASTA BEDA FASILITAS Part 10 - intancahya.com

Andre pun mendengkus kesal menyaksikan penghianatan Marni kepada sahabatnya. Ingin dia dobrak namun terpintas ide dalam benaknya.

CERITA Kehidupan CERITA SEBELUMNYA

Andre pun mendengkus kesal menyaksikan penghianatan Marni kepada sahabatnya. Ingin dia dobrak namun terpintas ide dalam benaknya.

"Ada apa?" Bisik Bi Uwah yang tidak dijawab oleh Andre.

Andre justru membuka ponselnya. Sementara Bi Uwah yang tak sabar langsung mengintip mereka dari lubang kunci. 

"Haah?" Bi Uwah ikut terkejut. Ssssuuutttt. Diam Bi!" Perintah Andre lantas diikuti oleh Bi Uwah. 

Perlahan Andre menvideo perselingkuhan Marni dan Baryono. Biarpun hanya melalui akses lubang kunci pintu, Namun hasil rekaman video Andre tidak meleset, Tepat target. Akhirnya video berdurasi satu menit pun tercipta. Andre pun tersenyum puas. Dengan hati-hati ia mengajak Bi Uwah keluar dari rumah itu.

"Ehh Ndre. Emang dibiarin gitu saja apa kalau orang kumpul kebo? Kenapa tidak teriak biar semua warga tau?" Tanya Bi Uwah tergopoh mengikuti langkah Andre.

"Hem, Bibi tenang saja. Aku punya cara yang lebih sadis untuk membongkar kedok mereka!" Kecam Andre.

"Hoalah. Kali ini aja napa Ndre? Pumpung keduanya lagi telanjang, Kan seru kalau diubrak ramai-ramai!" Seru Bi Uwah.

"Udah Bibi tenang saja. Nanti ada prosedurnya. Ga usah khawatir, Kalau udah doyan, Kejadian kayak gini bakal terulang. Dasar wanita murahan! Lakinya kerja malah enak-enak sama yang lain!" Andre nampak marah mengingat kejadian yang baru saja ia saksikan.

"Mau Luh piralin Ndre? Hati-hati lu Ndre ntar yang kena tangkap pornograpi malah Luh duluan. Mending kasih tau lakinya biar dibantai itu jablay!" Tukas Bi Uwah tak kalah kesal.

"Enggak lah Bi. Nunggu waktu yang tepat lah Bi. Santai aja ya!" Ujar Andre kemudian berlalu.

Sementara Bi Uwah mengurungkan niatnya untuk meminta maaf perihal telah menuduh Luluk.

BACA JUGA 

NOVEL ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS BEDA KASTA BEDA FASILITAS Part 1

INTAN CAHYA
ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS




Drrrttt. Drrrrrtr.

Dikejauhan ponsel Joko bergetar, Dia mendapat panggilan video call dari Andre.

"Halo Brow. Eh elu masih hidup Brow? Hahahaha." Tanya Joko dengan raut wajah gembira.

Sementara Andre masih terdiam menata omongan.

"Eh Bro Luh Napa diam begitu he? Lagi galau lu? Oh atau habis putus sama cewek Luh?" Cecar Joko.

"Ga usah khawatir lihat nih!" Lanjut Joko sembari memperlihatkan sekelilingnya dengan kamera.

Mata Andre pun terbelalak, Ternyata sahabatnya yang sudah lama menganggur dan baru bekerja satu hari sudah mampir diwarung kopi pangku (prostitusi berkedok warung kopi). Dengan bangganya Joko memperlihatkan aksinya menggoda wanita-wanita penghibur disana.

"Ga usah galau Bro! Lima ratus ribu sudah dapat spek bidadari disini. Hihihi." Ujar Joko cekikikan.

Andre pun langsung menutup panggilan video call nya. Dia lagi-lagi mendengkus kesal dengan tingkah polah Joko.

"Gak suami, Gak istri sama-sama zonk. Males ahh ngurusin kehidupan rumah tangga gila!" Katanya sambil rebahan diatas tikar dikamarnya.

Tok. Tok. Tok.

"Bang Andre, Ninik boleh masuk?" Tanya Ninik, Adik perempuan Andre menginjak kelas sembilan.

"Masuk Dek. Nggak dikunci." Jawab Andre.

"Lohh kamu kenapa nangis?" Tanya Andre melihat adiknya terisak.

Ninik pun berlari dan bersandar dipangkuan Andre sambil terisak.

"Kamu kenapa Nik?, Ayo cerita sama Abang!"

"Ninik pengen sekolah SMA Bang. Tapi ibuk gak ada uang sama sekali. Ini tadi saja Ninik sama ibuk cuma sarapan nasi sama garam." Jelas Ninik penuh nanar.

"Lohh kok cuma sama garam Dek? Tumben tidak pinjam uang apa bon belanja ke Bi Uwah dulu. Nanti kan bisa Abang ganti?"

"Katanya Bi Uwah sudah gak bisa kasih pinjaman Bang. Hutang kita sudah menumpuk sementara Bi Uwah harus balik modal supaya bisa jualan lagi." Cerita Ninik tersedu.

Degg. Seketika itu hati Andre bag disambar petir disiang bolong. Bagaimana mungkin dia sebagai anak laki-laki pertama tapi belum bisa mensejahterakan ibunya yang janda dan adiknya yang ingin sekolah lagi. Sontak Andre mengeluarkan uang dua ratus ribu lalu diberinya pada Ninik.

"Ini nanti kamu beli nasi padang, Rendang daging kesukaan kamu dan Ibu ya! Kamu makan bareng-bareng. Sisanya buat belanja ibu besok sama buat uang jajan kamu kesekolah yah." Kata Andre lancar tanpa memperdulikan itu adalah uang terakhir yang dia punya.

"Makasih Bang. Tapi Ninik belum bisa tidur nyenyak. Ninik ingin sekolah SMA Bang. Ninik ingin meraih cita-cita Ninik. Lalu mengangkat derajat ibu. Huhuhu." Lanjutnya sambil menangis lagi.

"Halah. Kenapa mesti kamu yang mikir biaya? Kan ada Abang? Sudah kamu fokus belajar yang rajin nanti semua biaya sekolah biar Abang yang urus!" Andre mencoba meyakinkan Ninik agar bersemangat kembali.

"Tapi, Abang bukannya sudah dipecat?" Tanya Ninik lirih.

Mengingat Andre sudah dipecat tanpa pesangon karena melawan atasan dipabrik tempatnya bekerja dulu. Sejak lima bulan lalu hingga kini belum mendapatkan pekerjaan.

"Santai. Uang Abang masih banyak kok. Besok Abang ganti hutang kita di Bi Uwah ya. Kamu boleh pilih sekolah mana saja yang jadi favorit kamu." Kata Andre penuh kebohongan.

Namun kebohongan tersebut menjadi pemanis yang membuat adik dan ibunya bahagia. Disisi kamar milik Baryono. Baryono melempar lembaran uang sebanyak tujuh ratus ribu pada Marni. Seperti biasa, Marni teramat gembira dengan keroyalan Baryono. Setelah itu Baryono pergi meninggalkan Marni yang masih telanjang berbalut selimut. Sementara pintu depan tidak terkunci.

Terlihat pula si kecil Luluk tidur tergeletak dilantai teras saking capeknya menangis. Andre mengindap-indap menunggu Baryono pergi. Seusai Baryono mengendarai mobilnya, Andre menyelinap masuk rumah dan datang kehadapan Marni. Andre pun langsung tepuk tangan,

"Luar biasa. Dapat penghasilan sampingan Teh?" Tanya Andre yang mengagetkan Marni.

"Heh! Beraninya kamu masuk kamarku tanpa izin! Pergi!" Teriak Marni merasa gugup dan takut.

"Uluh-uluh. Kamar elu atau kamar sugar Daddy eluh tuh si Baryono! Gila eluh ya, Selingkuh dibelakang suamimu!" Kata Andre membuat Marni kian takut.

"Kurang ajar! Kamu ngintip! Uhh!" Marni melempar bantal kearah Andre.

"Nih lihat, Paling sebentar lagi viral." Ujar Andre seraya memutar video asusila yang dimainkan oleh Marni dan Baryono barusan.

"Kurang ajar! Beraninya kamu!" Pekik Marni.

"Berani apa? Berani kirim video ini ke Joko? Ya beranilah. Inikan nomornya." Ejek Andre sembari hendak menekan tombol kirim ke nomor WA Joko.

"Tolong jangan. Aku masih cinta banget sama Mas Joko. Aku masih gak mau cerai sama dia. Ihh mau kamu apa sih, Ikut campur urusan orang aja!" Marni pun tampak kebingungan.

"Okey. Gak akan aku kasih tau Joko. Tapi ada syaratnya!" Ujar Andre licik.

"Jangan-jangan dia ingin meniduriku seperti Baryono. Males deh tidur sama cowok kere begini." Gumam Marni dalam hati.

"Gila kamu ya! Emang apa syaratnya? Buruan bilang!" Tanya Marni langsung.

 

Cerita Selanjutnya 

NOVEL ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS BEDA KASTA BEDA FASILITAS Part 11


karya : INTAN CAHYA

ANAK EDUKASI NOVEL